Sebuah studi terbaru menyimpulkan bahwa jika seseorang itu malas dikarenakan ia telah kehilangan atau tidak punya gen 'atlit'.
Seperti yang dikutip dari Metro, Selasa (6/9/2011), mungkin setelah ini para orang malas punya alasan mengapa mereka mempunyai sifat buruk itu. Hal ini dikarenakan mereka telah kehilangan gen yang membuat rajin berolahraga.
Para peneliti di McMaster University, Ontario, Kanada, meneliti tikus dan memindahkan dua jenis gen pada otot mereka dan menemukan bahwa setelah dipindahkan tikus tersebut tidak bisa melakukan aktivitas sebanyak tikus lainnya.
Gen-gen yang diambil oleh para ilmuwan tersebut mengendalikan protein kinase yang memiliki adenosine monophosphate (AMP) aktif, sebuah enzim yang bekerja jika seseorang sedang berolahraga.
"Tikus-tikus yang sudah diambil gennya tersebut mungkin nampak mirip dengan lainnya, tapi kemudian kita bakal tahu siapa yang telah diambil gennya," ujar Dr. Gregory Steinberg dari McMaster University.
Dr Steinberg mengatakan bahwa penemuan ini dapat mengarahkan ke bagaimana merawat seseorang yang malas berolahraga, memiliki berat badan berlebih dan masalah pernapasan.
"Ketika Anda menjadi obsesitas, maka hal tersebut akan menyusahkan apabila ingin memulai latihan olah raga. Tapi pesannya ialah jangan sampai anda sampai ke tahap itu, namun apabila sudah terlambat, masih ada yang bisa dilakukan, karena hal itu bukanlah sebuah kelainan gen," papar Steinberg.roiddin.blogspot.com
Seperti yang dikutip dari Metro, Selasa (6/9/2011), mungkin setelah ini para orang malas punya alasan mengapa mereka mempunyai sifat buruk itu. Hal ini dikarenakan mereka telah kehilangan gen yang membuat rajin berolahraga.
Para peneliti di McMaster University, Ontario, Kanada, meneliti tikus dan memindahkan dua jenis gen pada otot mereka dan menemukan bahwa setelah dipindahkan tikus tersebut tidak bisa melakukan aktivitas sebanyak tikus lainnya.
Gen-gen yang diambil oleh para ilmuwan tersebut mengendalikan protein kinase yang memiliki adenosine monophosphate (AMP) aktif, sebuah enzim yang bekerja jika seseorang sedang berolahraga.
"Tikus-tikus yang sudah diambil gennya tersebut mungkin nampak mirip dengan lainnya, tapi kemudian kita bakal tahu siapa yang telah diambil gennya," ujar Dr. Gregory Steinberg dari McMaster University.
Dr Steinberg mengatakan bahwa penemuan ini dapat mengarahkan ke bagaimana merawat seseorang yang malas berolahraga, memiliki berat badan berlebih dan masalah pernapasan.
"Ketika Anda menjadi obsesitas, maka hal tersebut akan menyusahkan apabila ingin memulai latihan olah raga. Tapi pesannya ialah jangan sampai anda sampai ke tahap itu, namun apabila sudah terlambat, masih ada yang bisa dilakukan, karena hal itu bukanlah sebuah kelainan gen," papar Steinberg.roiddin.blogspot.com