BRIMINGHAM - Para ilmuwan di Birmingham University telah menemukan bentuk potensial dari MDMA (ekstasi) yang dapat digunakan untuk mengobati kanker darah.
Penelitian yang telah dipublikasikan pada Investigational New Drugs, mengklaim varian MDMA menunjukkan keberhasilan yang terpercaya dalam 'mendesain ulang obat' untuk digunakan sebagai obat pembunuh kanker dalam pengobatan penyakit yang berkaitan dengan darah seperti leukemia, limfoma dan mieloma.
Penemuan baru ini sebelumnya didasarkan pada tes laboratorium di mana sedikitnya setengah dari kanker yang mempengaruhi sel darah putih merespons pertumbuhan penghancuran kanker yang merupakan karakter dari obat psikotropika, termasuk ekstasi, pil penurunan berat badan dan obat depresi seperti prozac.
Karena Percobaan dilakukan di sebuah tabung uji coba, tim menjelaskan bahwa temuan mereka yaitu pembuatan senyawa eksperimental praktis, masih memiliki beberapa masalah, terutama untuk menentukan dosis MDMA yang tepat untuk mengobati kanker ganas yang bisa mematikan pasien tersebut. Demikian seperti dikutip TG Daily, Sabtu (20/8/2011).
Oleh karena itu, para peneliti bekerja untuk memisahkan sifat obat kanker dari MDMA yang menghancurkan serta dapat menyebabkan keracunan secara menyeluruh. Ini menyebabkan penemuan obat yang dimodifikasi khusus dalam bentuk ekstasi yang lebih efektif hingga 100 kali dalam menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker.
"Kami mulai melihat struktur senyawa yang lebih efektif. Lipofilik (kemempuan senyawa untuk larut dalam lipid), dimana lipid dapat membentuk dinding sel lebih terlihat," jelas penulis Profesor John Gordon, dari University of Birmingham dari Imunologi dan Infeksi.
Menurut Gordon, penemuan ini merupakan langkah yang menarik dengan menggunakan bentuk modifikasi dari MDMA untuk membantu menyembuhkan orang yang menderita kanker darah.
"Meskipun kami tidak ingin memberi orang harapan palsu, hasil penelitian ini terus berpotensi untuk dilakukan perbaikan dalam perawatan kanker di tahun-tahun mendatang," tambahnya.
Direktur Ilmiah Penelitian Leukemia & Limfoma, Dr David Grant, juga mengungkapkan obat yang berasal dari ekstasi merupakan prospek yang dapat menghancurkan kanker darah. Sebuah pengobatan yang benar-benar menarik. Penelitian lebih lanjut memang masih diperlukan, tetapi penelitian ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam mengembangkan obat kanker baru yang potensial.roiddin.blogspot.com
Penelitian yang telah dipublikasikan pada Investigational New Drugs, mengklaim varian MDMA menunjukkan keberhasilan yang terpercaya dalam 'mendesain ulang obat' untuk digunakan sebagai obat pembunuh kanker dalam pengobatan penyakit yang berkaitan dengan darah seperti leukemia, limfoma dan mieloma.
Penemuan baru ini sebelumnya didasarkan pada tes laboratorium di mana sedikitnya setengah dari kanker yang mempengaruhi sel darah putih merespons pertumbuhan penghancuran kanker yang merupakan karakter dari obat psikotropika, termasuk ekstasi, pil penurunan berat badan dan obat depresi seperti prozac.
Karena Percobaan dilakukan di sebuah tabung uji coba, tim menjelaskan bahwa temuan mereka yaitu pembuatan senyawa eksperimental praktis, masih memiliki beberapa masalah, terutama untuk menentukan dosis MDMA yang tepat untuk mengobati kanker ganas yang bisa mematikan pasien tersebut. Demikian seperti dikutip TG Daily, Sabtu (20/8/2011).
Oleh karena itu, para peneliti bekerja untuk memisahkan sifat obat kanker dari MDMA yang menghancurkan serta dapat menyebabkan keracunan secara menyeluruh. Ini menyebabkan penemuan obat yang dimodifikasi khusus dalam bentuk ekstasi yang lebih efektif hingga 100 kali dalam menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker.
"Kami mulai melihat struktur senyawa yang lebih efektif. Lipofilik (kemempuan senyawa untuk larut dalam lipid), dimana lipid dapat membentuk dinding sel lebih terlihat," jelas penulis Profesor John Gordon, dari University of Birmingham dari Imunologi dan Infeksi.
Menurut Gordon, penemuan ini merupakan langkah yang menarik dengan menggunakan bentuk modifikasi dari MDMA untuk membantu menyembuhkan orang yang menderita kanker darah.
"Meskipun kami tidak ingin memberi orang harapan palsu, hasil penelitian ini terus berpotensi untuk dilakukan perbaikan dalam perawatan kanker di tahun-tahun mendatang," tambahnya.
Direktur Ilmiah Penelitian Leukemia & Limfoma, Dr David Grant, juga mengungkapkan obat yang berasal dari ekstasi merupakan prospek yang dapat menghancurkan kanker darah. Sebuah pengobatan yang benar-benar menarik. Penelitian lebih lanjut memang masih diperlukan, tetapi penelitian ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam mengembangkan obat kanker baru yang potensial.roiddin.blogspot.com
okezone